
Banyak orang beranggapan bahwa gedung tinggi lebih berbahaya saat gempa karena ukurannya yang besar dan terlihat mudah roboh saat terjadi guncangan. Namun, apakah anggapan ini benar? Mari kita bahas secara ilmiah!
Fakta: Gedung Tinggi Dirancang untuk Menahan Gempa
Sebagian besar gedung tinggi dirancang khusus agar mampu bertahan dari gempa bumi dengan mengadopsi berbagai teknologi dan prinsip rekayasa struktur. Berikut beberapa alasan mengapa gedung tinggi justru lebih aman dibandingkan bangunan pendek yang tidak dirancang untuk tahan gempa:
1. Fleksibilitas Struktur
- Gedung tinggi umumnya menggunakan sistem struktur fleksibel, yang memungkinkan bangunan bergoyang saat gempa tanpa mengalami kerusakan serius.
- Bangunan yang terlalu kaku justru lebih rentan terhadap retak dan keruntuhan karena tidak mampu menyerap energi gempa.
2. Peredam Getaran Seismik (Seismic Dampers)
- Banyak gedung pencakar langit modern dilengkapi dengan peredam seismik, seperti tuned mass damper (TMD) yang berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa.
- Contoh penerapannya dapat dilihat pada Taipei 101 di Taiwan, yang memiliki bola raksasa seberat 660 ton sebagai penyeimbang getaran.
3. Fondasi yang Dirancang Khusus
- Gedung tinggi memiliki sistem fondasi yang kuat, seperti bored pile (tiang bor) yang menembus tanah hingga mencapai lapisan yang stabil.
- Beberapa gedung menggunakan teknologi isolasi seismik, yaitu lapisan elastomer di antara fondasi dan struktur utama yang memungkinkan bangunan “mengambang” di atas tanah saat gempa.
4. Material dan Sistem Konstruksi yang Lebih Kuat
- Penggunaan material berkualitas tinggi seperti beton bertulang dengan baja fleksibel memastikan ketahanan gedung tinggi saat mengalami guncangan besar.
- Sistem rangka baja atau core wall system (inti struktur kuat di tengah gedung) juga membuat gedung tetap berdiri kokoh meskipun mengalami deformasi.
5. Standar Perencanaan Bangunan Anti-Gempa
- Gedung tinggi umumnya mengikuti standar perancangan tahan gempa yang ketat, seperti SNI 1726:2019 di Indonesia atau International Building Code (IBC) di Amerika Serikat.
- Simulasi dan uji coba gempa sering dilakukan untuk memastikan keamanan struktur sebelum konstruksi dimulai.
Kesimpulan
Mitos bahwa gedung tinggi lebih berbahaya saat gempa tidak sepenuhnya benar. Justru, dengan teknologi modern dan perencanaan yang matang, gedung tinggi dapat lebih aman dibandingkan bangunan pendek yang tidak memiliki sistem tahan gempa. Jadi, jika Anda berada di dalam gedung tinggi saat gempa, tetap tenang dan ikuti prosedur keselamatan yang telah ditentukan.
💡 Bagaimana pendapat Anda? Apakah ada gedung di sekitar Anda yang dirancang tahan gempa? 🚀👷♂️